Friday, October 21, 2011

Tomboy : Wanita Yang Menyerupai Lelaki

Akhir-akhir ini telah muncul sekelompok wanita yang menyimpang dari fitrah Allah Subhanahu wa Ta’ala, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan manusia di atas fitrah itu. Mereka menunjukkan sifat yang tidak sesuai dengan tabiat kewanitaan mereka, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan tabiat tersebut untuk membezakan dengan tabiat laki-laki.
Akibatnya sekelompok wanita tersebut banyak menemui kesulitan dan kesempitan, mereka mengalami problem fizikal dan psikis, menjadi wanita-wanita yang tersisih yang dibenci sekaligus menjadi pelampiasan kemarahan suami dan anak-anak mereka.
Di samping itu ada ancaman yang amat keras lagi bagi para wanita yang meyimpang dari fitrah dan kudrat kewanitaan mereka serta menyerupai laki-laki dalam hal berpakaian, penampilan, akhlak dan tindakan. Dalam sebuah hadits shahih dari ibnu Abbas Radhiallaahu anhu dia berkata:
“Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang berpenampilan seperti laki-laki” (HR: Al-Bukhari).
Laknat artinya terusir dan dijauhkan dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wanita yang berpenampilan seperti laki-laki artinya yang meniru-niru laki-laki dalam berpakaian dan penampilan. Adapun meniru dalam hal ilmu dan pemikiran maka hal itu terpuji.
Dari Salim Bin Abdullah dari bapaknya, dia berkata: “Telah bersabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam:
“Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dipandang oleh Allah Azza Wa Jalla pada hari kiamat: Orang yang durhaka kepada orang tua, wanita yang menyerupai laki-laki, dan Dayuts (orang yang tidak punya rasa cemburu)” (HR: An-Nasai)



Beberapa Bentuk Penyerupaan Wanita Kepada Laki-Laki
Banyak sekali bentuk penyerupaan wanita terhadap laki-laki. Masalah ini tidaklah terbatas hanya dalam hal pakaian saja tetapi meliputi lebih dari itu, di antara bentuk (penyerupaan) terhadap laki-laki yang sering dilakukan oleh para wanita adalah:
Menyerupai laki-laki dalam hal berpakaian berupa memakai pakaian yang persis menyerupai pakaian laki-laki dan memakai seluar panjang yang pada asalnya merupakan pakaian laki-laki dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu bahwa “Rasullullah Shallallaahu alaihi wa Sallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki. Pernah ditanyakan kepada Aisyah Radhiallaahu anha bahwa ada seorang wanita yang memakai kasut (model laki-laki), maka berkatalah Aisyah: “Rasullullah Shallallaahu alaihi wa Sallam melaknat wanita yang meniru-niru laki-laki.” (HR: Abu Dawud).
Tidak berpegang teguh terhadap Hijab (pakaian wanita muslimah) yang disyariatkan. Imam Adz-Dzahabi berkata: “Di antara perbuatan yang menyebabkan terlaknatnya wanita adalah menampakkan perhiasan, emas dan berlian di balik hijab dan memakai wangi-wangian ketika keluar atau memakai pakaian yang menyolok mata … Semua itu termasuk tabarruj yang dimurkai Allah dan dimurkai pula orang yang melakukannya di dunia dan akhirat.”
Ramai keluar rumah tanpa ada keperluan baik bersama pemandu peribadi, naik kenderaan awam atau memandu sendiri seperti yang banyak terjadi di beberapa negara atau berjalan kaki sekalipun jaraknya jauh.
Berdesak-desakan dengan laki-laki dan bercampur baur dengan mereka di pasar-pasar dan di tempat-tempat umum, bahkan sebahagian mereka tidak merasa malu untuk menunggu di barisan laki-laki ketika menunggu, masuk dan duduk diantara laki-laki khususnya di lapangan bisnes.
Meninggikan suara dalam berbicara dengan laki-laki dengan suara yang keras sehingga terdengar dari kejauhan. Padahal tabiat seorang wanita biasanya berbicara rendah dan menghindari berbicara dengan laki-laki asing.
Meniru kebiasaan laki-laki dalam hal berjalan dan beraktiviti, berupa berjalan di pasar-pasar atau jalanan seperti berjalannya laki-laki dengan gagah menyerupai gerakan laki-laki yang menampakkan kegagahan dan kejantanan.
Kasar dalam bermuamalah dan berakhlak dengan keluarga dan kerabatnya, tidak lembut, kasar, keras kepala dan tidak menghargai orang lain, semua ini tercela bagi laki-laki apalagi bagi wanita?

Tidak memakai perhiasan yang khusus bagi wanita seperti pacar, celak mata, dan yang lainnya sehingga menjadi seperti laki-laki dalam bentuk dan penampilan. Aisyah Radhiallaahu anhu berkata:
“Ada seorang wanita menyerahkan sebuah buku dengan tangannya dari balik hijab kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam, beliaupun mengambilnya lalu berkata: “Aku tidak tahu apakah ini tangan laki-laki ataukah tangan wanita?” Aisyah menjawab: “Tangan wanita.” Beliau berkata lagi: “Kalau engkau wanita maka engkau harus merubah kuku-kukumu,” maksudnya dengan pacar.” (HR: Abu Dawud)
Menyerupai laki-laki dalam berpenampilan berupa memotong rambut seperti potongan rambut laki-laki, memanjangkan kuku, posisi ketika berdiri atau duduk dan sebagainya.
Melepaskan diri dari pengawasan suami atau wali. Dia tidak mahu menerima kalau dirinya berada di bawah pengaturan suami atau wali dia menginginkan kebebasan bertindak secara mutlak tanpa izin atau pengawasan laki-laki yang memang bertanggung jawab atas dirinya.
Bepergian tanpa mahram dengan berbagai alat transportasi dan yang paling masyur adalah kapal terbang. Dia sendirilah yang membeli tiket, pergi ke lapangan terbang, dan bepergian tanpa mahram yang menyertainya dan melindunginya dari orang-orang fasik. Perbuatannya itu telah menyimpang dari diennya (agamanya) dan tabiatnya. Rasullullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: “Janganlah seorang wanita bepergian (musafir) kecuali dengan mahramnya.” (muttafaq ‘alaih)
Sedikitnya rasa malu, seorang wanita tomboy telah tercabut rasa malu dari keperibadian dan akhlaknya, ia tak ubahnya seperti pohon terdedah tak berkulit. Berbicara tentang segala hal, berbual dengan setiap orang pergi ke berbagai tempat tanpa rasa malu dan akhlak, sebagai mana sabda Rasullullah Shallallaahu alaihi wa Sallam dalam sebuah hadits yang shahih:
“Sesungguhnya di antara hal yang telah diketahui manusia dari ucapan para nabi yang dulu adalah: Kalau kamu tidak merasa malu maka bertindaklah semahumu.”
Inilah beberapa bentuk penyerupaan wanita terhadap laki-laki yang keburukannya begitu nyata dikalangan para wanita, dan hal ini amat patut disesalkan. Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan yang menyeluruh tentang definisi wanita tomboy iaitu:
Wanita yang menyerupai laki-laki dalam hal berpakaian, penampilan, berjalan, berbicara, meninggikan suara, beraktiviti dan bercampur baur. Atau secara ringkasnya bahwa seorang wanita dikatakan tomboy kalau dia meniru seperti laki-laki (padahal yang ia tiru adalah merupakan ciri laki-laki yang bertentangan dengan kudrat kewanitaannya).
Beberapa sebab seorang wanita menjadi tomboy Ada beberapa penyebab yang mendorong seorang wanita menjadi tomboy yang secara umum diantaranya adalah sebagai berikut:
Kurangnya iman dan sedikitnya rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kerana terjerumusnya seseorang kepada maksiat baik dosa kecil ataupun dosa besar merupakan akibat dari kurangnya iman dan lemahnya perasaan merasa diawasi oleh Allah Azza wa Jalla.
Kurang pendidikan, peribahasa mengatakan bahwa seseorang adalah anak bagi lingkungannya. Bila lingkungan tempat dia hidup merupakan lingkungan yang shaleh, maka diapun akan shaleh, kalau lingkungannya buruk maka diapun akan seperti itu. Seorang anak wanita yang hidup dirumah yang tunggang-langgang yang kosong dari pendidikan yang baik pada umumnya akan menyeret dia kepada berbagai penyimpangan.
Pengaruh media massa dengan berbagai bentuk dan jenisnya, baik tontonan, yang di dengar, ataupun bacaan. Di dalamnya berkembang dan tersebar pemikiran-pemikiran sesat dan penyimpangan yang akan menyesatkan para wanita dan mendorong mereka untuk melanggar norma agama dan prinsip-prinsip kebenaran.
Taklid buta, dia berpakaian dan berperilaku tanpa memahami dan mengetahui apa yang dia lakukan, juga tidak memikirkan manfaat dan mudharaatnya. Dia hanya sekedar ikut-ikutan kepada apa yang ada di sekitar dirinya, dari kawan-kawannnya dan dari para seniwati (artis atau bintang), sekalipun hal itu bertentangan tabiat kewanitaannya.
Kawan bergaul yang buruk perangai, di antara hal yang tidak diragukan lagi adalah kawan bergaul yang mempunyai pengaruh besar dalam peribadi seseorang baik positif ataupun negatif. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Sallam:
“Perumpamaan kawan bergaul yang saleh dengan kawan bergaul yang buruk seperti orang yang menjual minyak wangi dengan Tukang Besi. Panjual minyak wangi mungkin dia akan memberikan kepadamu atau kamu membeli darinya, atau kamu dapat mencium harumnya. Adapun tukang besi mungkin dia dapat membakar pakaianmu atau kamu mencium bau busuk darinya.” (Muttafaq ‘alaih).
Kurang percaya diri dan dalam usaha menarik perhatian, sebahagian wanita ada yang merasa kurang percaya diri dan berupaya menutup kekurangan itu dengan cara yang justeru menyeret mereka kepada keburukan yaitu menyerupai laki-laki dalam berperilaku, penampilan, pakaian dan sebagainya.
Contoh yang buruk, contoh (figure) merupakan unsur pendidikan yang terpenting. Kadang-kadang seorang ibu berperilaku menyerupai laki-laki lalu dicontohi oleh anak perempuannya. Umumnya para anak wanita memiliki keperibadian kerana mencontohi ibu-ibu mereka. Maka seorang ibu yang tidak menghargai dan tidak menghormati ayah, pada umumnya anak wanitanya pun bertabiat seperti itu iaitu tidak menghargai suami mereka. Dan seorang ibu yang kasar nada bicaranya dan selalu keras dalam bersuara maka anak perempuannya pun akan mewarisi sifat ini pula.
Tidak adanya rasa cemburu dari suami atau walinya, sehingga tidak mencegah dia dari penyimpangan dalam masalah hijab dan pakaian dan tidak melarangnya dari perilaku tidak layak.
Demikian diantara sebab-sebab terpenting yang dapat menjerumuskan wanita ke dalam sikap meniru kaum laki-laki. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjaga kita dari segala perbuatan yang menyelisihi syari’atNya serta membimbing kita semua agar tetap diatas fitrah yang diridhaiNya. Wallahu a’lam…


No comments:

Post a Comment