Wednesday, November 2, 2011

Tatkala Bumi Bergoncang

Hati pun tersentak . bumi digetarkan, air ditumpahkan dari langit dan lautan, dataran diratakan. Ada apa dengan bumi ini!?. Mereka (bumi, langit dan lautan) berkhidmat mentaati perintah Allah, sebagai cubaan, sebagai peringatan bagi penduduk bumi ini. Orang-orang tua, muda belia, laki-laki, wanita, yang sakit, yang sihat, orang awam, polis dan tentera, dari penjahat sampai pejabat, dari pendosa sampai alim agama. Hanya dalam sekali hentakan. Sebagai cubaan bagi mereka yang ditinggalkan, sebagai peringatan bagi mereka yang menyaksikan. Allah mempunyai banyak cara untuk mengambil apa yang memang menjadi milik-Nya. Bila-bila masa pun Dia mahu, siapapun yang Dia inginkan. Tidaklah keadaan kita melainkan hanya menanti giliran. Dan ketika saat itu terjadi, tak ada satu makhlukpun yang dapat lari dari ketentuan-Nya.
Tidak ada seorangpun yang tahu di bumi mana dia akan mati. Sebagaimana tak ada seorangpun yang tahu kemana dia akan kembali. ke neraka tempat siksaan tiada henti? Atau ke syurga dalam kenikmatan abadi?
Masa lalu sudah tak akan pernah kembali. Masa depan juga terlalu tak pasti. Hanya hari ini…saat ini….yang masih kita miliki. Semoga Allah memberikan kesabaran bagi kita dan memberikan ganti yang lebih baik dari yang telah hilang. Semoga Allah mengampuni semua orang Islam yang masih hidup ataupun yang telah tiada.
Ketika ini kaum muslimin banyak sekali mendapatkan musibah, mulai dari pembunuhan, pembantaian, hingga gempa bumi yang melanda. Gelombang tsunami yang dahsyat , yang telah memakan korban jiwa yang banyak. Innalillahi wainna ilaihi rajiun.
Sebagai saudara sesama muslim kita patut perihatin atas musibah tersebut. Mari, kita menghadapi musibah ini dengan penuh kesabaran dan bertawakal kepada Allah. Sungguh, Allah telah menetapkan takdir dan ajal seluruh makhluk-Nya, mengatur dan menentukan segala amal perbuatan serta tindak-tanduk mereka. Lalu Allah membagi-bagikan rezeki dan harta duniawi kepada mereka. Allah menciptakan kehidupan dan kematian sebagai ujian, siapa di antara mereka yang terbaik amalannya. Allah juga menjadikan iman terhadap qadha dan takdir-Nya sebagai salah satu rukun iman. Setiap sesuatu yang bergerak atau berdiam di langit dan di bumi, pasti menuruti kehendak dan keinginan Allah.
Lebih jauh lagi, dunia ini sarat dengan kesulitan dan kesusahan. Diciptakan secara fitrah untuk dipenuhi dengan beban dan ancaman, aral rintangan serta berbagai cubaan. Tak ubahnya dingin dan panas, yang memang harus dirasakan oleh para hamba-Nya. Allah berfirman:
“Dan sungguh akan Kami berikan cubaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. .” (QS. Al-Baqarah: 155)
Berbagai musibah diatas adalah batu ujian, untuk menentukan siapa di antara hamba-Nya yang benar dan yang salah. Allah berfirman:
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut: 2)
Jiwa manusia itu hanya dapat menjadi suci, setelah ditimpa ujian. Ujian dan cubaan, akan memperlihatkan kesejatian seseorang. Ibnul Jauzi mengungkapkan: “Orang yang ingin mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan abadi tanpa ujian dan cubaan, berarti ia belum mengenal ajaran Islam dan tidak mengenal arti pasrah diri kepada Allah.”
Setiap orang pasti akan merasakan susah, mukmin mahupun kafir di manapun dia berada. Hidup ini memang dibangun di atas berbagai kesulitan dan merbahaya. Maka janganlah seseorang membayangkan bahwa dirinya akan terbebas dari kesusahan dan cubaan.
Cubaan adalah lawan dari tujuan dan memang bertentangan dengan angan-angan dan kesenangan menikmati kelazatan hidup. Setiap orang pasti merasakannya, walau dengan ukuran yang berbeza, sedikit atau banyak. Seorang mukmin diberi ujian sebagai pengajaran baginya, bukan siksaan. Terkadang cubaan itu ada dalam kesenangan, terkadang juga ada dalam kesusahan. Allah berfirman:
“Dan Kami cuba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran…)” (QS. Al-A’raaf: 168)
Allah tidak pernah menahan sesuatu untukmu, wahai orang yang tertimpa musibah, melainkan kerana Allah akan memberimu sesuatu yang lain. Allah hanya mengujimu, untuk memberikan keselamatan kepadamu. Allah hanya memberimu cubaan, untuk membersihkan dirimu. Selama masih ada umur, rezeki pasti akan datang. Allah berfirman:
“Tidak ada yang melata di bumi ini melainkan rezekinya ada di sisi Allah.” (QS. Huud: 6)
Saad bin Abi Waqqash mengungkapkan: “Aku pernah bertanya, “Wahai Rasulullah! Siapakah orang yang paling berat cubaannya?” Beliau menjawab: “Para nabi, kemudian orang-orang shalih, kemudian yang sesudah mereka secara berurut menurut tingkat keshalihannya. Seseorang akan diberi ujian sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, akan ditambah cubaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cubaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cubaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikitpun.” (HR: Al-Bukhari).
Ingatlah wahai saudaraku, Allah tidaklah menghancurkan sebuah umat, kecuali di dalamnya banyak terdapat pelaku maksiat dan sedikit pelaku ketaatan. Dan, adakalanya kemaksiatan yang dilakukan oleh seseorang dapat menghancurkan umat seluruhnya, sebagaimana Allah telah menghancurkran kaum Tsamud, kerana salah seorang dari mreka telah membunuh unta yang dilarang dibunuh. Begitu pula yang terjadi pada Bani Israel, mereka ditimpa musibah penyakit yang menyebar kerana sebahagiannya terjerumus ke dalam perzinaan. Allah berfirman tentang kehancuran umat:
“Maka, masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang mengainaya dirinya.” (QS. Al-Ankabut: 40)
Mari kita bantu saudara-saudara kita dengan sekuat kemampuan kita, baik dengan menyumbangkan sebahagian harta kita, ataupun mendoakan agar mereka sentiasa diberikan kekuatan, ketabahan serta kesabaran. Amin

No comments:

Post a Comment